HOME

Rabu, 24 November 2010

NEW MEDIA *softskil GUNADARMA*

Kertas elektronik

Kertas elektronik (bahasa Inggris: electronic paper atau e-paper) adalah sebuah teknologi portabel yang tampilannya hampir sama seperti kertas biasa, namun dapat diakses ribuan kali. Berbeda seperti kertas biasa yang hanya bisa sekali ditulisi, kertas elektronik bisa menerima tulisan dan merefreshnya berkali-kali. Kertas elektronik dianggap lebih nyaman untuk digunakan dibandingkan layar konvensional karena tampilan gambarnya yang lebih stabil, tidak perlu direfresh secara konstan, dan angle yang lebih luas.Teknologi kertas elektronik digunakan untuk menjalankan aplikasi e-book dan electronic newspaper. Saat ini, terjadi persaingan antar pengusaha media untuk menghadirkan fasilitas kertas elektronik untuk medianya. Hal penting yang harus dipahami, kertas elektronik berbeda dengan kertas digital (digital paper) yang merupakan sebuah teknologi dimana kita bisa menulis dokumen digital dengan pena digital.

Teknologi

Gyricon

Gyricon adalah kertas elektronik pertama yang diciptakan oleh Nick Sheridon pada tahun 1970 di Xerox’s Palo Alto Research Center (PARC). Gyricon terdiri dari plastik dua sisi yang ketipisannya hampir sama dengan transparansi standar. Di dalam plastik terdapat jutaan bola bikromal yang lebarnya hanya 1 mikrometer dan masing-masing bola memiliki gelembung minyak yang membuatnya dapat berputar bebas. Perputaran bola-bola itu akan menghasilkan tampilan hitam putih, yang akan terlihat pada teks dan gambar. Data yang berupa teks dan gambar akan diunduh ke dalam kertas elektronik melalui koneksi wireless dalam komputer atau telepon seluler.

[sunting]Elektroforesis

Elektroforesis adalah tampilan informasi yang membentuk gambar dengan menata ulang pigmen partikel dengan menggunakan medan listrik. Elektroforesis merupakan sebuah proses dimana molekul-molekul saling memisahkan diri berdasarkan ukurannya melalui sebuah arus listrik. Dalam sebuah layar elektroforesis, partikel titanium dioksida yang berdiameter sekitar 1 mikrometer. tersebar di dalam minyak hidrokarbon. Sebuah pewarna gelap dan surfaktan juga ditambahkan ke dalam minyak untuk menghasilkan muatan listrik di dalam partikel. Campuran ini diletakkan secara sejajar, dan plat konduktif dipisahkan dengan jarak 10-100 mikrometer. Saat tegangan diberikan, partikel-partikel akan pindah ke plat yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan partikel. Saat partikel berada pada depan layar, layar akan tampak putih karena cahaya kembali tersebar kepada viewer melalui partikel titania yang berindeks tinggi. sedangkan saat partikel berada pada belakang layar, layar akan tampak hitam karena cahaya terserap oleh pewarna gelap.

Elektroforesis dapat dihasilkan melalui proses eletronik pada plastik yang dihasilkan oleh Laser Release (EPLaR) yang dikembangkan oleh Philip Research untuk mengaktifkan AM-LCDuntuk membuat tampilan yang fleksibel.

Elektroforesis dianggap sebagai salah satu kategori kertas elektronik karena tampilannya yang hampir menyerupai kertas dan daya konsumsinya rendah.

E Ink

E Ink adalah jenis lain dari kertas elektronik yang diciptakan oleh Joseph Jacobson pada tahun 1990. Joseph Jacobson kemudian mendirikan perusahaan E Ink dan dua tahun kemudian bekerja sama dengan Philips Components untuk mulai memasarkan teknologi kertas baru yang dinamakan E Ink. Teknologi E Ink menggunakan mikrokapsul berisi aliran listrik dan partikel putih yang tersebar dalam minyal. E Ink memiliki sebuah sirkuit untuk mengontrol partikel putih sepanjang waktu, baik saat partikel putih berada pada bagian atas kapsul maupun saat berada pada bagian bawah kapsul. E Ink merupakan pengembangan kembali dari teknologi elektroforesis. Bedanya, mikrokapsul dapat digunakan di atas lembaran plastik fleksibel, tidak hanya di atas kaca.

Pada versi awal, kertas elektronik terdiri dari selembar kapsul transparan yang sangat kecil, sekitar 40 mikrometer. Setiap kapsul berisi larutan minyak yang mengandung tinta hitam dan sejumlah partikel titanium diokasida putih yang tersebar di dalamnya. Mikrokapsul dilapisi cairan polimer, diletakkan diantara dua array elektroda dan bagian atasnya dibuat transparan. Kedua array harus diselaraskan agar lembaran terbagi ke dalam pixel, dimana masing-masing pixel berkaitan dengan sepasang elektroda yang terletak pada dua sisi lembaran. Lembaran dilapisi dengan plastik transparan sebagai upaya perlindungan, sehingga ketebalan secara keseluruhan mencapai 80 mikrometer, atau dua kali dari ketebalan kertas biasa.

Jaringan elektroda terhubung dengan sirkuit, yang akan menjalankan dan menghentikan kerja tinta elektronik (bahasa Inggris: electronic ink atau E-Ink)pada pixel tertentu dengan memberikan tegangan kepada sepasang elektroda. Permukaann elektroda yang diberikan tegangan negatif akan membuat partikel berpindah ke bagian bawah kapsul dan mendorong tinta hitam ke permukaan sehingga pixel akan menampilkan warna hitam. Sebaliknya, jika permukaan elektroda diberikan tegangan positif, maka pixel akan menampilkan warna putih.

[sunting]Electrowetting

Electrowetting adalah sebuah teknologi yang didasarkan pada pengendalian bentuk waterfoil, saat diberikan tegangan listrik. Jika tidak terdapat tegangan listrik, cairan minyak akan membentuk film datar antara air dan hidrofobik. Ketika sebuah tegangan diletakkan antara elektroda dan air, maka terjadi perubahan tegangan pada air dan lapisan-lapisannya. Akibatnya, air menjadi tidak stabil dan bergerak menuju minyak. Proses ini akan menciptakan sebuah pixel putih yang kecil. Oleh karena itu, pengguna hanya bisa menemui suatu refleksi yang standar, dimana elemen pengubah tingkat kecerahan dan tingkat kekontrasan akan tersedia.

Electrowetting menawarkan sebuah cara unik untuk mencapai tampilan layar yang full colour dan empat kali lebih terang dari LCD. Caranya adalah dengan membuat suatu sistem dimana satu sub pixel dapat berubah menjadi 2 warna sekaligus. Electrowetting tidak mnggunakan 2 warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (RGB)dalam membentuk tampilan full colour. Sebagai konsekuensi, dua pertiga area layar harus disiapkan untuk memantulkan cahaya yang diinginkan.

Electrofluidic

Tampilan electrofluidic merupakan variasi dari tampilan electrowetting. Tampilan electrofluidic menempatkan sebuah dispersi pigmen di dalam wadah kecil. Wadah terdiri dari <5-10%>

Teknologi electrofluidic ditemukan di Laboratorium Perangkat Novel, Universitas Cincinnanti. Saat ini, teknologi electrofluidic diperdagangkan oleh Gamma Dynamics.

Teknologi Lain

Kertas elektronik juga diproduksi dengan menggunakan teknologi cholesteric LCD (CH-LC). Upaya penelitian lain mengenai kertas elektronik juga melibatkan transistor organik yang dimasukkan ke dalam substrat fleksibel. Kertas elektronik yang berwarna terdiri dari optik penyaring tipis dan berwarna, yang ditambahkan dalam teknologi monokrom. Pixel dibagi menjadi 3 warna dasar, yaitu cyan, magenta, dan kuning, sama seperti monitor CRT.

Kelebihan

Kelebihan dari kertas elektronik adalah hemat energi (daya hanya digunakan saat tampilan layar diperbarui). Selain itu, kertas elektronik juga lebih fleksibel dan lebih mudah dibaca. Tinta elektronik dapat dicetak di setiap permukaan, termasuk tembok, billboard, label produk, dan kaos. Fleksibilitas tinta juga memungkinkan untuk mengembangkan sebuah tampilan yang posisinya dapat berubah-ubah dalam sebuah perangkat elektronik. Kertas elektronik yang ideal adalah sebuah buku digital yang menyerupai kertas biasa, namun diprogram agar dapat menampilkan dan mengunduh teks dari buku apapun. Kertas elektronik juga dapat diaplikasikan dalam sebuah media harian, seperti koran.

Kekurangan

Teknologi kertas elektronik memiliki tingkatan refresh yang rendah dibandingkan dengan teknologi berdaya rendah lain seperti LCD. Dengan demikian, pengguna agak kesulitan untuk memperbesar tampilan saat menggunakan kertas elektronik.

Aplikasi

Saat ini, beberapa perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan teknologi kertas elektronik untuk menunjang kelancaran bisnisnya. Ada beberapa kendala yang dihadapi perusahaan dalam mengaplikasikan teknologi kertas elektronik, kendala itu terkait dengan hal-hal di bawah ini :

1. Metode pengkapsulan

2. Penggunaan tinta dan bahan aktif untuk mengisi kapsul

3. Alat elektronik yang digunakan untuk mengaktifkan tinta

Tinta elektronik dapat diaplikasikan dalam material yang fleksibel maupun material yang kaku. Saat diaplikasikan dalam material fleksibel, permukaan harus tipis, dan cukup kuat untuk menahan plastik yang sangat tipis. Setiap perusahaan memiliki metode pangkapsulan tinta dan penerapan substrat yang berbeda-beda. Proses ini sangat rumit dan merupakan rahasia perusahaan yang harus dijaga. Pengusaha kertas elektronik berjanji untuk membuat produk yang tidak rumit dan juga lebih terjangkau dibandingkan LCD. Ada banyak sekali pendekatan untuk mengembangkan kertas elektronik. Teknologi lain yang dapat digunakan untuk membuat kertas elektronik adalah modifikasi dari tampilan kristal cair, tampilan elektrokromik, dan elektronik yang sama dengan Etch A Sketch di Universitas Kyushu.

Referensi

§ Crawford, Gregory Philip.2006.Flexible Flat Panel Display.England:John Willey&Sons Ltd.

§ Whitmore, Donald H.1990.Electrophoretic and Isoelectric Focusing Techniques in Fisheries Management.United States:CRC Press,Inc.

§ Chakrabarty,Khrishnendu Y.Y and Jun Zeng.2006.Desain Automation Methods and Tools for Microfluidics-based Biochips.Nedherlands:Springer.

§ Brownell, Blaine.2006.Transmaterial:A Catalog of Materials That Redefine Our Physical Environment.New York:Princeton Architechtural Press.

§ Cope, Bill and Diana Kalantzis.2001.Print And Electronic Text Convergence.Australia:Common Ground Publishing Pty Ltd.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas_elektronik

NEW MEDIA *softskil GUNADARMA*

Media baru (new media) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah Internet. Program televisi, film, majalah, buku, suratkabar, dan jenis media cetak lain tidak termasuk media baru.

Koran digital

Koran digital atau (bahasa Inggris: e-paper) termasuk ke dalam media yang dimengerti sebagai sarana komunikasi seperti pers, media, media penyiaran (broadcasting) dan sinemayang merujuk pada berbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para pembaca.

Koran digital ini merupakan koran yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer atau mobile handphone. Karena perkembangan teknologi, koran yang tadinya berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi berbentuk fisik melainkan berbentuk digital atau elektronik. Dalam hal inilah koran mengalami proses digitalisasi dan sudah banyak media massa yang mengembangkan teknologi koran digital ini dan membuat bentuk online dari koran cetak.

Koran digital berisi pesan-pesan atau berita untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal aktual atau yang baru saja terjadi. Prinsipnya sama seperti media cetak namun dikategorikan ke dalam media elektronik karena proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis. Contoh dari media elektronik antara lain televisi, radio, internet). Edisi online dari sebuah koran ini memiliki reputasi yang tak kalah dengan koran edisi cetak karena berbagai macam user dapat mengakses koran digital ini dan semakin banyaknya pemasang iklan yang terdapat di website.

Sejarah

Koran digital berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. Koran digital muncul sebagai bentuk perkembangan teknologi komunikasi dan sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan persebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan.

Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya koran digital ini adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital pada 2 Juli 2008 silam. Hari berikutnya, giliran Kompas membuat koran digital Kompas. Dua koran nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian Republika dan Tempo.

Contoh koran digital

Hampir semua koran nasional yang ada sudah menyediakan layanan koran dalam bentuk elektronik. Beberapa koran nasional yang sudah dapat diperoleh dalam bentuk elektronik atau digital antara lain: The Jakarta Post, Jawapos, Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia

Alasan-alasan mengapa muncul koran digital

1. Berpeluang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, koran digital memudahkan para pembacanya untuk mengakses dimanapun dan kapanpun serta semua orang dapat mengaksesnya secara bebas.

2. Adanya fasilitas hyperlink yang memungkinkan satu koran menggabungkan kekayaan informasinya sendiri dengan informasi-informasi lain dalam internet sehingga informasi yang didapat dari koran digital menjadi semakin lengkap dan aktual.

3. Adanya kemampuan multimedia seperti menampilkan grafik, bunyi, dan video klip dalam dokumen digital secara terpadu dan sinkron yang memungkinkan koran-koran di masa datang akan lebih hidup seperti halnya radio dan televisi.

Keunggulan

1. Tampilan lebih menarik karena ditambah dengan gambar bergerak dan iklan. Tidak hanya berupa teks dan tulisan serta tata letak dan desain warna yang lebih banyak dan menarik.

2. Beritanya selalu terbaru. Tidak seperti edisi cetak yang harian atau mingguan. Jika ada berita baru, langsung dapat diunduh dan diunggah sehingga peristiwa yang disajikan semakin aktual.

3. Kemudahan memilih berita mana saja yang akan dibaca. Dengan koran digital akan sangat mudah untuk memilih berita karena semua terpampang di halaman pertama melalui menu preview semua halamannya. Selain itu, artikel yang bisa dibaca menjadi lebih banyak karena mampu diakses sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama.

4. Cepat dan bisa disimpan. Tak perlu bersusah membolak-balik karena bisa memilih-milih artikel yang hendak dibaca serta waktu yang lebih singkat untuk membaca koran ini karena mampu mengakses artikel sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama. Selain itu, artikel yang penting bisa disimpan dengan cara mengunduh atau dalam format PDF.

5. Tanpa kertas. Sesuai dengan isu pemanasan global saat ini, koran digital memberikan warna bagi gerakan baru untuk menghemat penggunaan kertas dan percetakan. Dengan munculnya koran digital, konten-konten dari sebuah koran dapat langsung diunggah sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam proses percetakan yang biasa dipakai oleh media cetak. Ancaman ketersediaan kertas yang semakin menipis semakin berkurang disamping harga kertas yang semakin mahal dan ketersediaanya yang semakin menipis.

6. Memangkas biaya produksi dan pengiriman yang mencapai angka 75 persen dari biaya pengeluaran produksi seluruhnya. Sebagian penerbit melihat inovasi teknologi ini akan membantu mereka meraih iklan online lebih besar lagi dan tetap menjangkau para pembacanya.

7. Praktis dan mudah di dapat di manapun dan kapanpun karena akses koran digital tidak terbatas dengan berkembangnya teknologi internet. Penyimpanan koran digital pun tidak memerlukan sebuah ruang atau tempat yang luas.

Koran Digital sebagai New Media

Metamorfosa media cetak menjadi koran digital membuka peluang dunia baru dalam bisnis online yang disebut dengan New Media atau media baru. Media baru yang dimaksud meliputiberita online, blog, podcast, streaming video, dan social network atau jejaring sosial. Kehadiran koran digital ini mengadopsi segala bentuk dari media baru ini.

Koran digital hadir dalam berbagai bentuk yang antara lain dalam bentuk web, RSS(web feed), dan saat ini yang semakin berkembang adalah bentuk mobile phone dimana koran digital dapat diakses melalui ponsel yang dilengkapi fasilitas 3G dan internet serta konten yang bisa diunduh setiap saat.

Kekurangan

1. Keterbatasan sasaran pasar. Target yang dituju hanya pada kalangan menengah ke atas yang mempunyai fasilitas internet dan mempunyai handphone yang memiliki kanalGPRS. Atau di kalangan para pebisnis dan wirausahawan yang memiliki komputer pribadi atau komputer jinjing yang bisa mengakses layanan internet melalui wifi atau modeminternet.

2. Dijadikan lahan bisnis media dan komersil. Terutama karena adanya iklan-iklan bergerak dan video yang hanya mampu diakses menggunakan teknologi Flash dan hanya beberapa pihak saja yang ahli membuat gambar bergerak ini di Indonesia.

3. Loading masih memerlukan waktu yang lama karena kemampuan koneksi internet di Indonesia masih lamban. Kecepatan internet di Indonesia masih jauh dibawah Korea Selatan,Hongkong, China, Singapura dan Jepang yang sudah mencapai angka 16.00 Mbps dan hanya memerlukan waktu sepersekian detik untuk mengakses internet daripada di Indonesia yang masih menghabiskan waktu hingga belasan bahkan puluhan detik dengan kecepatan yang hanya mencapai ratusan kbps saja.

4. Mahalnya biaya internet di Indonesia yang mencapai 17 kali lebih mahal daripada di negara Jepang. Dengan kecepatan yang hanya 256 kbps, para pengguna internet di Indonesia harus membayar sekitar ratusan ribu rupiah per bulan dengan asumsi kuota internet tak terbatas. Selain itu, para pembaca yang mengakses Koran Digital ini melalui telepon genggam mereka menghadapi tagihan biaya yang sama mahalnya karena harga paket yang ditawarkan oleh provider handphone untuk mengakses internet masih relatif mahal.

Referensi

§ Burton, Graeme, 1999, Media dan Budaya Populer, Yogyakarta: Jalasutra.

§ Fidler, Roger, 2003, Mediamorfosis, Yogyakarta: Bentang Budaya.

§ Cintan, Therina, 2009, Makalah Perkembangan Teknologi Komunikasi 345884, Jakarta: Universitas Indonesia.

§ Rubin, Rebecca B, 2004, Communication Research Measures, London: Palmgreen Erlbaum Associates Publishers.

http://id.wikipedia.org/wiki/Koran_digital